Profil Desa Padurenan
Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus
Desa Padurenan merupakan salah satu desa di Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus yang terdiri dari 6 RW dan 23 RT dengan wilayah seluas 163,116 Ha dan memilliki ketinggian sekitar 50-60 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, Desa Padurenan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara : Desa Daren dan Nalumsari (Kab. Jepara)
Timur : Desa Karangmalang
Selatan : Desa Klumpit dan Desa Getasrabi
Barat : Desa Getasrabi
Desa ini memiliki keadaan topografi yang berkontur dengan rata-rata ketinggian sekitar 50-70m dari permukaan laut. Dibeberapa wilayah terlihat lebih tinggi dari wilayah lainnya. Apabila dilihat dari kemiringannya, dapat diketahui bahwa sebagian besar wilayahnya relatif datar. Kondisi umum tata ruang Desa dapat dilihat dari infrastukturnya. Desa Padurenan memiliki berbagai macam infrastruktur yang menunjang aktivitas masyarakatnya. Secara umum sarana yang ada di Desa Padurenan meliputi: Sarana pendidikan, peribadatan dan kesehatan. Sedangkan prasarana yang ada di Desa Padurenan meliputi jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan irigasi, serta jaringan listrik
Utara : Desa Daren dan Nalumsari (Kab. Jepara)
Timur : Desa Karangmalang
Selatan : Desa Klumpit dan Desa Getasrabi
Barat : Desa Getasrabi
Desa ini memiliki keadaan topografi yang berkontur dengan rata-rata ketinggian sekitar 50-70m dari permukaan laut. Dibeberapa wilayah terlihat lebih tinggi dari wilayah lainnya. Apabila dilihat dari kemiringannya, dapat diketahui bahwa sebagian besar wilayahnya relatif datar. Kondisi umum tata ruang Desa dapat dilihat dari infrastukturnya. Desa Padurenan memiliki berbagai macam infrastruktur yang menunjang aktivitas masyarakatnya. Secara umum sarana yang ada di Desa Padurenan meliputi: Sarana pendidikan, peribadatan dan kesehatan. Sedangkan prasarana yang ada di Desa Padurenan meliputi jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan irigasi, serta jaringan listrik
Sarana Prasarana Desa Padurenan
Selain jaringan jalan, terdapat pula sarana yang menunjang aktivitas desa. Sarana tersebut terdiri dari sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan dan sarana pelayanan publik. Sarana pendidikan terdiri dari TK, SD, SMP dan Pondok Pesantren. Untuk sarana kesehatan, di Desa Padurenan terdapat puskesmas pembantu dan posyandu. Selain itu juga ada dokter praktek dan bidan. Namun fasilitas tersebut masih dirasa kurang memadai karena jika pasien yang memerlukan perawatan intensif belum bias menangani, jadi harus dirujuk ke rumah sakit. Tapi puskesmasnya belum memiliki ambulan, jadi agak kesulitan untuk mobilisasi pasien.
Sarana peribadatan yang ada terdiri dari masjid dan musholla yang tersebar diseluruh wilayah RW. Tidak ada fasilitas peribadatan yang lain karena semua warga Desa Padurenan adalah muslim/ beragama islam 100%. Masjid dan Musholla tersebar merata di setiap wilayah basis. Fasilitas ini menunjang aktifitas keagamaan yang ada di desa yang mengukuhkan bahwa warga desa di desa ini termasuk masyarakat religius.
jaringan drainase di Desa Padurenan ada di jalan lokal sekunder dan lokal tersier sedangkan untuk drainase di jalan kabupaten, sebagian besar belum layak karena masih berupa tanah. Kondisi saluran drainase sebagian besar dalam kondisi rusak, tidak terawat, sempit dan banyak sampah. Jaringan drainase banyak yang tersumbat dan pada waktu hujan deras seringkali tidak mampu menampung air hujan sehingga terjadi banjir maupun genangan. Sedangkan untuk jaringan irigasi ini berada di timur sungai dan barat sungai. Dan airnya besumber dari Bendung Keramat.
Dengan luas wilayah permukiman yang cukup besar serta kondisi lingkungan permukiman yang terpusat dalam satu kawasan. Hal tersebut berdampak pada semakin dekatnya emosional yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Selain itu bentuk emosional ini sangat erat dan dapat dilihat dalam aktifitas kehidupan sehari-hari mereka, misalnya gotong royong, pertemuan RT, pertemuan rutinan dusun, pertemuan ibu-ibu, menjenguk tetangga yang sedang sakit maupun pertemuan-pertemuan keagamaan seperti tahlilan, aqiqahan, sripahan, yasinan dan lain sebagainya.Dimana datang dalam forum-forum tersebut bagi masyarakat adalah sebuah ’kewajiban’ yang tidak bisa ditinggalkan sebagai bentuk rasa solidaritas persaudaraan.
Lembaga Kemasyarakatan di Desa Padurenan
Di desa Padurenan terdapat beberapa lembaga sosial-kemasyarakatan, dimana masing-masing kelembagaan mempunyai tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Antara lembaga yang satu dengan yang lain saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat menciptakan satu tatanan masayarakat desa yang harmonis. Adapun lembaga-lembaga yang ada antara lain:
Di desa Padurenan terdapat beberapa lembaga sosial-kemasyarakatan, dimana masing-masing kelembagaan mempunyai tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Antara lembaga yang satu dengan yang lain saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat menciptakan satu tatanan masayarakat desa yang harmonis. Adapun lembaga-lembaga yang ada antara lain:
- BKM Padurenan Makmur
- Jamiyah Istighosah Al Mubarokah Dukuh salak
- Organisasi Senenan Fatayat Dukuh Salak
- Hidayatul Muslimam
- Muslimat NU Ranting Padurenan
- Fatayat NU Ranting Padurenan
- Jam’iyah Yasinan
- KARIMA
- Jamiyyah Tahtiman Al Qur’an Dukuh Salak
- Jamiyyah Tahlil Muda Dukuh Jerabang
- IPNU
- IPPNU
- Rebana Al Muqodda Dukuh Jerabang
- Rebana Misbachul Absor
- Paguyuban Kampung Dorenan
- NU ranting Padurenan
- Jammiyyah Masjid As Syarif II
- Jamiyyah Maulidan Jawiyan
- Jamiyyah Tahlil Dukuh Salak
- Jamiyyah Manaqib Sabilul Akrom Dk. Randukuning
- Jamiyyah Terbang Papat
- Jamiyyah Tahlil Dk. Jetis
- Jamiyyah tahlil Al Karomah Padurenan
- Gapoktan
Potensi Desa Padurenan
Jika dilihat dari pembagian wilayahnya dimana areal persawahan menempati 66 %dari seluruh wilah Desa Padurenan. Maka otomatis salah satu pendukung perekonomian warganya adalah pertanian. Pertanian disini antara lain: padi, jagung, kacang hijau, dan tebu. Meskipun wilayahnya sebagian besar merupakan areal persawahan, sebagian besar warganya bergantung pada usaha konveksi dan bordir yang memang menjadi ciri khas Desa Padurenan. Usaha konveksi dan bordir tersebar hampir diseluruh wilayah Desa Padurenan, tapi yang paling banyakterkonsentrasi di RW 1 & RW 2. Namun banyak dari warga wilayah RW lainnya yang mengambil “garapan” atau men-sub pekerjaan dari warga RW 1 & RW 2 yang memiliki usaha yang lebih besar untuk dikerjakan dirumahnya masing-masing. Untuk pemasaran Bordir & Konveksi di Desa Padurenan tidak hanya didalam kota saja tetapi sudah mencapai seluruh Nusantara. Di Desa Padurenan juga memliki Koperasi Konveksi dan Bordir dimana anggotanya adalah para pelaku usaha tersebut.
Jika dilihat dari pembagian wilayahnya dimana areal persawahan menempati 66 %dari seluruh wilah Desa Padurenan. Maka otomatis salah satu pendukung perekonomian warganya adalah pertanian. Pertanian disini antara lain: padi, jagung, kacang hijau, dan tebu. Meskipun wilayahnya sebagian besar merupakan areal persawahan, sebagian besar warganya bergantung pada usaha konveksi dan bordir yang memang menjadi ciri khas Desa Padurenan. Usaha konveksi dan bordir tersebar hampir diseluruh wilayah Desa Padurenan, tapi yang paling banyakterkonsentrasi di RW 1 & RW 2. Namun banyak dari warga wilayah RW lainnya yang mengambil “garapan” atau men-sub pekerjaan dari warga RW 1 & RW 2 yang memiliki usaha yang lebih besar untuk dikerjakan dirumahnya masing-masing. Untuk pemasaran Bordir & Konveksi di Desa Padurenan tidak hanya didalam kota saja tetapi sudah mencapai seluruh Nusantara. Di Desa Padurenan juga memliki Koperasi Konveksi dan Bordir dimana anggotanya adalah para pelaku usaha tersebut.
Usaha konveksi memiliki kendala dalam bahan baku, peralatan, dan permodalan. Karena bahan baku yang digunakan harus didatangkan dari luar daerah sehingga biaya produksinya menjadi mahal. Hal ini membuat persaigan harga antar pelaku usaha konveksi baik yang dari Kota Kudus sendiri maupun dari Daerah lain seperti Jakarta dan Tasikmalaya. Untuk para pelaku usaha kecil juga terkendala peralatan, dimana masih banyak yang menggunakan mesin jahit lama, sehingga hasil produksinya tidak bisa maksimal seperti yang sudah memakai dinamo. Karena keterbatasan modal maka para pelaku usaha ini belum mampu untuk mengganti semua dengan mesin modern.
Bordir tradisonal yang ada di Desa Padurenan sudah sangat dikenal di seluruh Nusantara. Namun sayangnya akhir-akhir ini bordir tradisional (icik) sudah jarang yang menggeluti. Hal ini karena permintaan pasar yang lesu dan dipengaruhi oleh harga jual bordir icik yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan bordir komputer. Karena pengerjaan bordir icik sendiri masih menggunakan mesin jahit yang di gerakkan dengan kaki, tanpa bantuan dinamo. Sehingga pengerjaan satu baju kebaya tidak bisa selesai dalam satu hari. Akan tetapi jika dilihat dari hasilnya bordir icik dengan bordir juki maupun computer memang memiliki kualitas yang lebih baik. Untuk itulah bordir icik perlu dihidupkan kembali agar tidak hilang ditengah persaingan pasar.
Selain konveksi dan bordir, di Desa Padurenan terdapat pula usaha perdagangan, produksi, dan jasa. Usaha perdagangan antara lain: toko kelontong, warung makan, warung sayur, dan warung kopi. Untuk usaha produksi sendiri ada beberapa yaitu bandeng presto, mebel, pembuatan kasur, makanan ringan, kue kering, produksi kopi, jamu kontak dan lain-lain. Sedangkan usaha jasa di Desa Padurenan diantaranya: servis mesin jahit, servis elektronik, bengkel, warnet, sablon, dan lain-lain.

0 komentar:
Posting Komentar